Langsung ke konten utama

Goresan Tinta #7


Solusi untuk Remaja Berjiwa GALAU




Adalah sebuah artikel yang ngga jelas mau diapain. Artikel ini juga pernah aku coba kirimin ke #EtCatera Ja*aP*s. Tapi kata agennya, e-mailku belum masuk (dan aku nggak percaya wkeke)



Ini artikel buat para insan yang berjiwa GALAU. Selamat membaca semoga hatinya ikut tergugah dan sedikit demi sedikit bisa berubah menjadi insan yang berjiwa STRONGGG ;)))


Ta-da!

Lohaaa para remaja yang sedang stalking timeline-nya Ja*aP*s! XD seiring perubahan zaman, kita musti tahu nih caranya menghadapi dunia baru—baca: dunia remaja. Nah, di bawah ini ada tips-tips oke yang musti kalian lakukan. Cekidot!

1.    Say “NO” to ”PACARAN” [jodoh di tangan Tuhan]
Pacaran? Apa sih pacaran itu? *pasangmukapolos* menurut aku sih ujung-ujungnya pasti termehek-mehek #eaak, galau—pasti, dicuekin, merasa jadi korban PHP atau apalah namanya. Mending kaya aku nih, JOJOBA—Jomblo-jomblo bahagia! :p sampai-sampai aku lupa cara nangis itu kaya gimana, hahaha..
Well—yang aku tahu, pacaran itu most harm than benefit. Mo bukti? Banyak nih. For the example, sering dimarahin ortu gara-gara sering pulang malem, waktu belajar kesita gara-gara diajak nge-date siang-malem. Yaelah, diatur-atur gitu masa mau sih? Hellooow.. kita nih ye hidup di negara hukum men. Kita dilahirkan secara merdeka dan punya hak. So, jangan sampai deh di perbudak sama 1 kata 5 huruf itu~
Terus nih biasanya, ada yang pakai tradisi tuker-tukeran “kartu”. Idiiiih! Kenapa sih believe banget sama yang namanya cinta dari laki-laki (baca: pacar)? Emang iya besok your boyfriend jadi laki-laki yang sah buat kalian pada? Nggak, kan. Nah. Kita punya privasi  & harga diri. Awas! Be careful ya, girls!

2.       Neding a ‘TRUE FRIEND”
Kalau ada pepatah ”Happiness is not complete without a Friends.” Aku anggukin nih. Kok bisa? Iya dong, karena sahabat itu sangat berjasa. Eits! Bukan sahabat yang suka main backstabbing ya. Tapi a True Friend. Cari yang bener-bener  sahabat. Karena meskipun tanpa pacar, tenang, dunia kalian gak bakal runtuh kok, guys! Dan, kalo kamu punya sahabat sejati, please don’t disappoint him. And don’t forget to always choose friends who invite to goodness.

3.    Lebih fokus pada “Family & Religion”
Lalalayeyeyeye~ yuhuuuu~ ngomongin soal family pasti gak ada boringnya. Stop jadi anak yang brokenhome mulu, dong. Sukanya foya-foya ngga jelas. Mending uang dibuat ngerefresh otak biar kembali cling. Cuci otak ngga musti rekreasi yang jauh-jauh. Bisa juga kalian sekeluarga bersilaturrahim ke anak-anak yatim/panti asuhan gitu. Berbagi kasih sayang pada mereka juga dapat membuat masalahmu sedikit terlupakan. Atau sama-sama tadarusan bareng di rumah, tanpa ngeluarin uang, berpahala lagi^^)

4.    Dan terakhir, the most important, is... ikuti kata ‘hati’, jangan ikuti kata ‘pikiran’
Senakal-nakalnya kita, pasti dalam hati nurani kita terbesit bisikan, “Aku harus berubah ya ngga? Soalnya menurut pengalaman pribadi dan temen-temen deket aku, kata hati itu dijamin lebih jujur daripada kata pikiran. Dan juga, kata hati itu masih murni ketimbang kata pikiran yang kadang-kadang mengeluarkan ide ‘luar biasa w-o-w’. Contohnya nih, kita pengen mendekatkan diri sama yang maha kuasa, kaya mo puasa/sholat/sedekah, eh tiba-tiba pikiran kita bilang, “Males, besok-besok ajalah. Masih ada waktu, kok.” Nah, terbukti kan? Kalian mau ngikutin opsi yang mana? Ngikut kata hati atau ngikut kata pikiran?
Jadi intinya, kalian harus berhati-hati dalam mengikuti kata pikiran. Pikir matang-matang sebelum memutuskan sesuatu, Oke?

Nah, 4 tips itu tadi bila kalian lakukan dengan sungguh-sungguh, atas kehendak YME dijamin deh bakal adem ayem hidup kalian sebagai remaja yang modern.

 _______________________
Note: DON'T TO BE GALAU BECAUSE:


 Happy trying!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Goresan Tinta #12

Meniti Jalan Illahi Cantik, adalah satu kata yang cocok untuk mengilustrasikan mahakarya Tuhan yang ada pada dirinya; seorang gadis berwajah Eropa yang baru saja turun dari sebuah taksi. Matanya yang semi hijau, semakin terlihat sempurna akibat biasan sinar dari sang dewi bulan. Sesaat, gadis itu terdiam sejenak ketika angin semilir datang bergerilya. Syal yang sesekali menjuntai di lehernya, kembali ia rekatkan supaya udara malam tak begitu terasa. Setelah sepersekian detik mengamati keindahan kota New York, hati gadis itu kembali bergemuruh hebat, seperti merasakan desiran angin topan yang menerpanya secara tiba-tiba. Ya, ini adalah hari pertamanya ia menginjakkan kaki di salah satu kota Amerika, New York. Di mana tujuan utamanya adalah untuk mencari jati diri yang dulu sempat terkoyak tak tentu arah, kemudian hilang diterpa badai masalah yang mampu memupuskan segala asa. Kini , pikiran gadis itu hanya tertuju pada Samuel—kakak kandungnya—yang juga tinggal di Ameri...